Kamis, 08 Desember 2016

Saraf Parasimpatis


2.1 Pengertian saraf parasimpatis

      Saraf parasimpatik adalah saraf yang berpangkal pada sumsum lanjutan (medula oblongata) dan dari sakrum yang merupakan saraf pre-ganglion dan post-ganglion.  Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Fungsi saraf parasimpatik umumnya memperlambat kerja organ-organ tubuh. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring- jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik.

Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.

2.2 Fungsi dari sistem saraf parasimpatik :

  1. Menghambat denyut jantung
  2. Memperlebar diameter pembuluh darah
  3. Mempercepat proses pencernaan
  4. Memperlebar bronkus
  5. Menaikkan tekanan darah
  6. Mempercepat gerak peristaltis
  7. Mempersempit pupil
  8. Mempercepat sekresi empedu
  9. Menaikkan sekresi ludah
  10. Menurunkan sekresi adrenal
Saraf simpatik dan parasimpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.

 
3.1 Perbedaan saraf simpatik dan saraf parasimpatik

      Perbedaan antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek,sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.

Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.

Pada saraf simpatik dan saraf parasimpatik terdapat penghubung antara sistem saraf pusat dan efektor, yang dinamakan ganglion. Ganglion saraf simpatik berada dekat sumsum tulang belakang. Serabut praganglion saraf simpatik berukuran pendek, sementara serabut pasca ganglionnya berukuran panjang. Sebaliknya, saraf parasimpatik memiliki serabut praganglion yang berukuran panjang dan serabut pascaganglion yang pendek.


Dilihat dari ganglionnya
  1. Simpatik: Ganglion saraf simpatik berada dekat sumsum tulang belakang. Serabut praganglion saraf simpatik berukuran pendek, sementara serabut pascaganglionnya berukuran panjang.
  2. Parasimpatik: Saraf parasimpatik memiliki serabut praganglion yang berukuran panjang dan serabut pascaganglion yang pendek. ganglia neuron parasimpatik terletak di dekat atau di dalam organ target.

Dilihat dari dari cara kerjanya :
  1. Simpatik merangsang kerja organ
  2. Parasimpatik menghambat kerja organ 

Sistem saraf Parasimpatik
Sistem Saraf simpatis
Penyempitan pupil
Pelebaran pupil
Stimulasi sekresi air liur
Penghambatan sekresi air liur
Mengurangi denyut jantung, sehingga, menyebabkan penurunan tekanan darah
Meningkatkan detak jantung, sehingga, menyebabkan peningkatan tekanan darah
Menyempitkan saluran pernapasan dan dengan demikian, penurunan diameter saluran napas
Dilatasi bronkus, dengan demikian, meningkatkan diameter jalan napas
Merangsang aktivitas sistem pencernaan, seperti stimulasi peristalsis
Menghambat aktivitas dari sistem pencernaan, seperti penghambatan peristaltik
Merangsang sekresi empedu
Mengurangi sekresi empedu
Kontraksi kandung kemih
melemaskan kandung kemih
Melemaskan  rektum
Kontraksi rektum


3.2 Persamaan saraf simpatis dan saraf parasimpatis

Peranan utama  komponen  simpatik  dan  parasimpatik sistem saraf otonom  pada divisi motoris dalam mengatur fungsi  tubuh bagian  internal. Pada saraf simpatik dan saraf parasimpatik terdapat penghubung antara sistem saraf pusat dan efektor, yang dinamakan

3.3 Cara kerja saraf simpatis dan saraf parasimpatis

                 Dalam keadaan tidak teransang, suatu serabut saraf bermuatan listrik positif di bagian luar dan negatif dibagian dalam, jika ada suatu rangsangan dan rangsangan tersebut akan membangkitkan suatu implus yang diteruskan sepanjang serabut saraf. Selama perjalanan melalui serabut saraf, implus saraf akan menyebabkan depolarisasi serabut yang dilaluinya. Setelah implus melalui suatu tempat dan tempat tersebut segera akan terpolirasi kembali seperti semula . serabut yang dilapisi mielin dapat meneruskan implus dengan kecepatan 100 meter per detik, sedangkan serabut yang tidak dilapisi mielin hanya memerlukan dengan kecepatan 25 meter per detik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar