Senin, 12 Desember 2016

Presentasi Yang Efektif

  • Pengertian Presentasi
  1. Presentasi adalah penyajian atau penyampaian karya tulis atau karya ilmiah seseorang di depan forum undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di depan masyarakat/khalayak ramai (audiens), dalam rangka mengajukan suatu ide atau gagasan untuk mendapatkan pemahaman atau kesepakatan bersama. Kehadiran peserta dalam presentasi bermanfaat untuk membuat presentasi secara lebih aktif dan lancar, serta efisien dalam jangka waktu yang ditentukan.
    Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator atau presenter, sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience. Agar presentasi itu dapat berjalan secara selektif, ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan.
    Hal yang dimaksudkan tersebut adalah sebagai berikut :

  1. menarik minat dan perhatian peserta
  2. mengarahkan perhatian peserta
  3. mempertahankan minat dan perhatian peserta
  4. menjaga kefokusan pada presentasi yang disajikan
  5. menjaga etika atau kode etik presentas
  • Tujuan Presentasi
Adapun tujuan dari presentasi adalah  

  1. Menginformasi
Presentasi berisi informasi yang akan disampaikan kepada orang lain. Presentasi semacam ini sebaiknya menyampaikan informasi secara detail dan jelas sehingga pendengar dapat menerima informasi dengan baik dan tidak salah persepsi terhadap informasi yang diberikan tersebut. 
2. Meyakinkan
Presentasi berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang disusun secara logis (masuk akal) dan sistematis sehingga menyakinkan pendengar atas suatu topik tertentu. Kontradiksi dan ketidakjelasan informasi dan penyusunan yang tidak logis dapat mengurangi keyakinan orang atas presentasi yang sampaikan.
3. Membujuk     
Presentasi secara logis dapat membuat pendengar mau untuk melakukan suatu aksi atau tindakan. Presentasi dapat berisi bujukan (ajakan), atau rayuan yang disertai dengan bukti-bukti sehingga pendengar merasa tidak ragu dan yakin untuk melakukan suatu tindakan
4. Menginspirasi 
Presentasi bertujuan untuk membangkitkan inspirasi dan memberikan motivasi kepada pendengar atau audiens.
5. Menghibur
Presentasi bertujuan untuk memberi kesenangan kepada orang atau pendengar melalui informasi yang disampaikan dalam presentasi
  • Teknik Presentasi
Slide presentasi juga berperan dalam penyampaian isi materi, selain dikemas dengan lebih singkat dan menarik, slide dapat menjadi fasilitas untuk memaparkan hasil penelitian. Kekoherensian (kepaduan/hubungan) slide akan mendukung kelancaraan presentasi dan menarik perhatian audiens, karena jika tidak adanya dukungan dari audiens dapat mengganggu kelancaran dalam presentasi. Misalnya audiens berbicara sendiri, gaduh, jenuh, hingga tidur. Selain itu slide juga dipengaruhi oleh software yang digunakan.
Terdapat beberapa pilihan perangkat lunak (software) yang dapat digunakan dalam presentasi yaitu: microssoft power point, open office impress,  flash point, macromedia flash, macromedia captivate.


  • Teknik presentasi dipengaruhi :

    1. Pembuatan slide presentasi
       
      Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat pembuatan slide presentasi, yaitu:

  1. Pilih tema desain yang relevan
    Sebuah slide yang baik akan mampu menjelaskan ide dan gagasan yang ingin disampaikan oleh seorang presenter. Dengan demikian, audiens akan terbantu ketika melihat slide yang ditampilkan dan presenter lebih mudah dalam menjelaskan apa makna yang dikandung oleh slide tersebut. Tipe desain harus mengikuti prinsip relevansi artinya memiliki kesesuaian dengan topik yang dibicarakan misalnya presentasi ternak sapi dengan slide bergambar sapi.
  2. Hindari sajian teks panjang
    Pemakaian teks yang terlalu panjang dapat membuat slide tidak dapat terbaca oleh audiens. Apabila belum jelas, audien dapat membaca print out karya ilmiah tersebut, jika belum paham, audiens dapat bertanya pada sesi tanya jawab. Beberapa ahli presentasi menyarankan maksimum lima baris teks dalam sebuah slide. Dengan demikian jika Anda harus menampilkan teks dalam bentuk daftar, pastikan tidak lebih dari lima baris.
  3. Alur yang teratur
    Slide yang baik memiliki alur yang teratur, dari pendahuluan, penjelasan/isi, hingga penutup. Slide yang isinya melompat-lompat dari satu topik ke topik yang lain tanpa alur yang jelas akan menyulitkan audiens untuk memahaminya.
  4. Berikan multimedia yang relevan
    Untuk menambah daya tarik, slide dapat ditambahkan multimedia yang relevan, seperti gambar, animasi, audio, video. Kesesuaian multimedia dengan topik pembicaraan harus saling mendukung, bukan malah membingungkan audiens
  5. Satu slide, berisi satu pesan
    Slide presentasi yang baik hanya terfokus pada satu pesan. Tiap slide sebaiknya mewakili sebuah ide yang ingin dijelaskan. Jangan mencampur beberapa ide berbeda ke dalam satu slide. Audiens akan bingung dan sulit mencernanya.
  6. Perhatikan karakter huruf  dan ukuran huruf
    Karakter huruf  dan ukuran huruf dalam slide harus proporsional dan sesuai dengan ilustrasi, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.                  

    1. Penyampaian presentasi
      Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat akan menyampaikan presentasi, yaitu:

  1. Persiapkan Diri

  1. Sering latihan
    Semakin banyak melakukan latihan, maka akan semakin mahir dalam presentasi. Suatu kebolehan atau skill bisa didapatkan jika sering berlatih.
  2. Penampilan
    Menjaga penampilan pada saat presentasi juga sangat penting. Penampilan seseorang dapat meningkatkan rasa percaya diri.
  3. Persiapkan Materi dan Bahan

      1. Tentukan point-point penting (bukan slide yang penuh tulisan)
      2. Kuasai materi (menjabarkan secara lisan point tersebut)
      3. Siapkan contoh pendukung
        Susun materi dengan terstruktur

  1. Cara Penyampaian

        1. Santai, sopan, dan tidak terburu-buru
        2. Intonasi dan bahasa tubuh
        3. Interaksi
        4. Bahasa yang mudah
        5. Selipkan selingan atau humor
    1. Struktur Presentasi

  1. Pembuka
    Pembuka sangat penting karena di sinilah kesempatan untuk menarik perhatian audiens tentang apa yang akan disampaikan, membangun kredibilitas Anda sebagai presenter bahwa Anda adalah orang tepat dan patut didengarkan, dan menyampaikan garis-garis besar presentasi.
  2. Isi
    Isi dari presentasi yang sudah dipersiapkan akan memudahkan dalam menyusun pembuka dan penutupnya. Dari topik yang ingin disampaikan cobalah untuk menguraikannya dalam beberapa poin utama. Kemudian dari poin-poin itu kembangkan lagi menjadi sub-poin. Jangan lupa untuk memperhitungkan lama atau waktu yang ingin digunakan untuk presentasi, kira-kira berapa menit yang dibutuhkan untuk menyampaikan satu poin utama.
  3. Penutup
    Untuk menimbulkan kesan yang menarik, maka penutup harus menimbulkan kesan terakhir yang mendalam sehingga akan diingat oleh audiens.

  1. Syarat-Syarat Presentasi
    Adapun syarat-syarat presentasi sebagai berikut :

  1. Menguasai materi dan bahasa dengan baik
  2. Mempunyai keberanian
  3. Memiliki ketenangan sikap
  4. Sanggup menampilkan gagasan secara lancar dan teratur
  5. Sanggup mengadakan reaksi yang cepat dan tepat terhadap situasi apapun yang mungkin timbul saat presentasi
  6. Memperlihatkan sikap yang tidak kaku atau canggung
  • Ciri-Ciri Presentasi yang Baik dan Benar

      1. Penyampain dengan semangat dan siap mental
      2. Kadar semangat harus disesuaikan, tidak terlalu monoton ataupun terlalu semangat, karena mempengaruhi kesan terhadap audiens. Sikap mental juga harus di perkuat agar tidak merusak konsentrasi.
      3. Kejelasan berbicara di depan audiens
      4. Alat pembicara harus disesuaikan dengan kondisi ruangan agar suara tidak terdengar samar-samar, tidak jelas atau terlalu keras. Bantuan pengeras suara hendaknya di perhatikan terlebih dahulu sebelum presentasi di mulai.
      5. Disajikan secara sistematis
        Kesistematisan penyajian mempengaruhi konsentrasi sehingga membuat dampak pemahaman audiens.
      6. Memberi argumen yang dapat diterima
        Argumen hendaknya dapat diterima oleh audiens dan tidak bersifat ambigu. Argumen biasanya disampaikan pada sesi tanya jawab
      7. Slide dapat terbaca dan menarik
        Slide yang terbaca ataupun slide menarik harus berjalan secara relevan. Selain itu, slide harus sesuai, bervariasi, ilustrasi tiap slide harus sesuai, profesional penggunaan multimedia, pemilihan ukuran dan jenis huruf, pemunculan peta konsep, penyesuaian komposisi warna.
      8. Kontak mata dengan audiens
        Agar penyampaian presentasi tidak berdampak buruk, maka kontak mata harus disesuaikan dengan seluruh audiens.
      9. Melakukan gerak berbicara
        Gerakan pada saat penyampaian harus sesuai, presentasi yang terlalu kaku dan juga terlalu hiperaktif akan mempengaruhi penampilan anda
      10. Penggunaan pakaian yang serasi
        Saat akan melakukan presentasi menjaga tampilan kewibawaan harus diperhatikan agar tidak mempengaruhi presentasi pembicara atau audiens.
      11. Memiliki sesi tanya jawab
        Sesi tanya jawab dapat menjadi kritik ataupun saran dari audiens serta menjadi komunikasi aktif antara pembicara dengan audiens. Dengan itu presentasi anda akan lebih hidup.
      12. Disampaikan secara tepat waktu
        Pembicara harus memperhatikan kondisi audiens. Jika presentasi terlalu singkat biasanya menimbulkan kesan kurang baik, karena materi yang di presentasikan mungkin belum di mengerti oleh para audiens. Sebaliknya, presentasi yang molor malah membuat para audiens terganggu dan merasa bosan 
  • Jenis Presentasi
1. Presentasi Dadakan ( Impromptu )
  1. Pembicaraan impromptu merupakan jenis presentasi yang dilakukan secara mendadak tanpa persiapan  apapun. Dalam hal ini pembicara ditunjuk langsung untuk menyampaikan informasi kepada para pendengar, tanpa melakukan persiapan segala sesuatunya, baik itu mengenai tema pembicaraan maupun alat bantu yang digunakan, sehingga perasaan pembicara akan mengejutkan. Ada beberapa kelebihan dan kelemahan apabila menggunakan jenis presentasi dadakan atau impromptu
  • Kelebihan :

  1. Informasi yang disampaikan sesuai dengan perasaan pembicara yang sesungguhnya.
  2. Kata atau suara yang keluar merupakan hasil spontanitas.
  3. Membuat pembicara terus berpikir selama menyampaikan informasi.
  • Kelemahan :

  1. Informasi yang disampaikan tersendat-sendat, karena membutuhkan waktu untuk berpikir dan mengolah kata.
  2. Tidak berurutan/sistematis dalam penyampaiannya, karena secara mendadak untuk menyampaikan informasi.
  3. Terjadi demam panggung, karena belum ada persiapan apapun mengenai apa yang harus disampaikan
2. Presentasi Naskah ( Manuscript )
presentasi naskah merupakan jenis presentasi dimana dalam menyampaikan informasinya, seorang pembicara melakukannya dengan membaca naskah.
  • Kelebihan :

  1. Penyampaian dilakukan secara berurut/sistematis.
  2. Kata yang keluar diungkapkan secara baik dan benar
  3. Tidak terjadi kesalahan dalam penyampaiannya.
  • Kelemahan :

  1. Pendengar akan merasa bosan dalam mendengarkannya
  2. Bagi pendengar tidak termotivasi untuk mendengarkannya
  3. Tidak menarik dalam menyampaikan informasinya.
  4. Terlalu sibuk akan membaca naskah sehingga tidak melakukan kontak  mata dengan pendengar seolah-olah acuh tak acuh terhadap pendengar.
3. Presentasi Hafalan ( Memoriter )
Jenis presentasi yang dilakukan dengan cara menghapal dari teks yang telah disediakan. Berbeda dengan jenis manuscript, memoriter tidak menggunakan naskah dalam penyampaiannya, pembicara hanya melakukan persiapannya dengan menghafal dari teks dimana isinya mengenai informasi yang akan disampaikan. Kelebihan dan kelemahannya hampir sama dengan manuscript. Jenis ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila melupakan kata-kata dari naskah maka presentasi yang dilakukan akan terjadi kegagalan.


4. Presentasi Ekstemporer
Jenis presentasi ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk dilakukan dibanding jenis lainnya. Pembicara mempersiapkan materi dengan garis besarnya saja, kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara mendetail.
  • Kelebihan :

  1. Pembicara dapat menyampaikan informasi secara jelas, karena ada persiapan sebelumnya.
  2. Dapat menyampaikan secara sistematis/berurutan.
  3. Kemungkinan besar pembicara dalam menyampaikannya menarik perhatian pendengar, karena tidak berpedoman kepada naskah ataupun hafalan, tetapi tidak melenceng dari garis besar materi.
  4. Lebih leluasa dalam penyampaiannya
  5. Pembicara dapat melakukan kontak mata dengan pendengar, sehingga akan terlihat apakah pesan yang disampaikan menarik atau tidak.
  •  Kelemahan :

  1. Perlu memiliki wawasan yang cukup mengenai tema yang akan dibicarakan.
  2. Membutuhkan waktu yang lama

Selain keempat jenis presentasi di atas. Adapula beberapa jenis-jenis presentasi sebagai berikut : 

  1. Oral        : Presentasi yang dilakukan dengan cara berbicara langsung kepada audience
  2. Visual    : Presentasi yang menggunakan tampilan, contoh Ms.Power Point
  3. Teksual  : Presentasi yang menggunakan teks atau selebaran
  • Presentasi Yang Efektif
1. Buat Persiapan yang Baik
Siapkan bahan presentasi jauh-jauh hari, hal ini memberi anda kesempatan untuk mematangkan persiapan dan meningkatkan penguasaan materi. Anda sebaiknya menghapalkan urutan sub topik yang akan di bahas.

2. Perhatikan Penampilan Anda
Penampilan yang rapi dan menarik akan lebih mudah menarik simpati audiens untuk terus memperhatikan anda dan apa yang anda bicarakan. Menjaga penampilan juga berarti menghargai audiens anda. 
3. Maksimalka Penggunaan Alat Bantu
Saat ini presentasi dibantu dengan tayangan slide pada layar proyektor. Manfaatkan tayangan slide untuk membuat presentasi anda lebih efektif dan efisien dengan menampilkan tabel, grafik, ilustrasi, gambar, animasi, atau video. Tampilan table, grafik, dan ilustrasi dapat membuat pembicaraan anda lebih singkat dan menjadikan presentasi anda lebih menarik.
4. Ciptakan Interaksi dengan Audiens
Saat berbicara lihatlah ke arah peserta presentasi. Jangan melihat monitor komputer atau membaca teks pada tayangan slide. Tunjukkan  bahwa anda ingin membangun komunikasi dengan semua peserta presentasi. Sesekali mintalah audiens untuk merespons apa yang anda sampaikan, misalnya dengan bertanya apakah mereka setuju dengan pandangan anda atau apakah mereka paham dengan apa yang baru anda jelaskan.
5. Selingi Dengan Humor Yang Sesuai
Para pembicara professional selalu dapat mengisi presentasinya dengan selingan humor. Humor dapat membantu mencairkan suasana canggung, atau mengurangi rasa bosan atau kantuk. Gunakan humor yang sesuai dan tidak berlebihan.
6. Bicara Dengan Jelas dan Bahasa Yang Baik
Berbicaralah dengan jelas dan menggunakan bahasa yang baik dan benar supaya para pendengar dapat dengan mudah memahami penjelasan anda. 
7. Gunakan Waktu Secara Efisien
Setiap presentasi akan dibatasi oleh waktu. Atur waktu pembicaraan sehingga semua bahan presentasi dapat disampaikan sesuai dengan jadwal. Beberapa materi yang mudah dipahami, cukup dibahas secara singkat. Sisakan waktu untuk sesi tanya jawab. 
8. Fokuskan pada Masalah Pokok
Kurangi pembicaraan dan pembahasan yang tidak penting. Berikan penekanan dan porsi lebih banyak pada pembicaraan inti yang penting dan ingin diketahui oleh audiens.

Jumat, 09 Desember 2016

Role Play Diabetes Melitus


DIALOG SKENARIO ROLE PLAY DIABETES MELITUS

                                  Oleh : Kelompok 3 dan Kelompok 4 Tingkat I-A
                        Prodi D3 Keperawatan Sidoarjo Poltekkes Kemenkes Surabaya
 
Narator                                    : Diah Rahmawati ( NIM P27820416052 )
Kepala Ruangan                      : Nindy Ayu Savitri ( NIM P27820416038 )
Perawat 1                                : Anjar Rinata ( NIM P27820416068 )
Perawat 2                                : Ri’ayah Wardatul Qulub ( NIM P27820416073 )
Perawat 3                                : Astria Turne ( NIM P27820416040 )
Perawat 4                                : Esti Wahyuni ( NIM P27820416063 )
Teman                                     : Brynda Septyorini ( NIM P27820416044 )
Pasien                                      : Rosita Ida Ningrum ( NIM P27820416056 )
Ibu Pasien                                : Ambarwati ( NIM P27820416034 )
Ayah Pasien                            : Primanda Iqbal Kamaluddin ( NIM P27820416065 )
SCENE 1

          Suatu pagi dirumah keluarga bapak Primanda dan ibu Ambarwati, anak perempuan semata wayangnya yang bernama Rosita , mengidap penyakit Diabetes Melitus. Tibalah seorang perawatyang dipanggil oleh orang tua Rosita untuk mengontrol keadaan luka.

Perawat 1              : “selamat pagi, Assalamuallaikum ?”
Bapak Primanda    : “selamat pagi, waallaikumsallam”
Perawat 1              :“apakahbenar ini rumah bapak Primanda dan ibu Ambarwati?”
Bapak Primanda    :” iya benar. Ada yang bisa saya bantu ?”
Perawat 1              :” saya perawat Anjar dari RS. Sumber Waras yang di beri tugas oleh atasan untuk datang menemui bapak Primanda menjalankan perawatan luka kaki anaknya.”
Bapak Primanda    :”oh iya benar. Mari saya antar menuju kamar Rosita.”

 
Di kamar

 
Perawat 1              : “selamat pagi, mbak Rosita “
Pasien                    : “ iya saya sus. “
Perawat 1              : “ bagaimana kabarmu hari ini ? “
Pasien                    : “ akhir-akhir ini saya merasa sedikit pusing, pandangan semakin kabur, dan beberapa hari yang lalu saya jatuh di kamar mandi tapi luka saya belum sembuh.”
Perawat 1              : “ boleh lihat lukanya ? “
Pasien                    : “ boleh” (sambil menunjukan lukanya yang ada pada kaki kiri)

 Kemudian perawat 1 mengambil alat tes gula darah. Dan ternyata hasil tes gula darah Rosita mengalami kenaikan gula darah.

 Perawat 1              : “ bapak, ibu. Saudara Rosita seharusnya segera di rujuk di RS, kalau tidak segera di tangani penyakitnya akan bertambah parah. Apakah ibu bersedia ? “
Ibu Ambar             : “ Iya saya bersedia demi kesembuhan anak saya. “
Perawat 1              :  “ baiklah pak bu. Saya pamit karena tugas saya telah selesai.“
Ibu Ambar             :  “ terima kasih sus. “

 
SCENE 2
              Pada tanggal 21Desember 2016 datang seorang pasien bernama Rosita di Ruang Penyakit Dalam Melati RS. Sumber Waras, dengan diagnosa medis Diabetes Melitus dengan luka Gangren di tungkai kaki sebelah kiri.

 Kepala Ruangan    : “selamat siang “
Ibu Ambar             : “siang juga sus”
Kepala Ruangan    : “selamat datang di RS. Sumber Waras, saya perawat Nindy kepala ruangan di ruangan ini dan ini perawat Ri’ayah yang bertugas pada siang ini.Mohon maaf ini dengan pasien siapa ?”
Ibu Ambar             :” Ananda Rosita
Perawat 2                      :”baik Ananda Rosita, apa yang anda keluhkan pada siang hari ini ?”
Pasien                    :”lemas, dan pusing sekali sus”
Perawat 2                      :” apakah ada keluhan lagi selain itu ? “
Pasien                    :” tidak ada sus”
Kepala Ruangan    :”oh.. gitu ya. Nanti dokter yang akan menangani mbak akan segera datang. Sambil menunggu dokter, karena disini mbak baru datang perawat Ri’ayah akan mengenalkan mbak dengan keluarga mengenai peraturan dan fasilitas yang ada di ruangan ini. Tujuannya untuk menjaga kenyaman mbak selama dirawat disini, apakah mbak bersedia?”
Pasien                    :”iya, boleh”
Perawat 2                      :”sebelumnya saya akan membacakan peraturan untuk ruangan ini terlebih dahulu, pertama mengenai jam kunjung, di RS ini, jam kunjungan dibatasi karena untuk menjaga kenyamanan klien. Jam kunjungan pagi jam 09.00 sampai jam 11.00, kunjungan sore dari jam 14.00 sampai jam 17.00, pengunjung yang masuk ruangan maksimal 2 orang, jadi apabila ada kerabat keluarga mbak yang berkunjung lebih dari 2 orang disediakan ruangan untuk bergantian menjenguk. Sebelum dilanjutkan ada yang ingin ditanyakan ?”
Pasien                    :” sementara tidak ada sus”
Perawat 2                      :”baiklah kalau begitu kita lanjut ya mbak. Selanjutnya saya akan mengenalkan lingkungan dan fasilitas yang ada diruangan ini. Tempat tidur ini bisa dinaikkan bagian atas dan bawahnya, ini ada pemutarannya yang sebelah kanan untuk menaikkan bagian kaki dan yang kiri untuk menaikkan bagian kepala. Disebelah kanan Tempat Tidur ada lemari kecil disana nanti bisa dipakai untuk menyimpan pakaian ganti untuk mbak dan keluarga. Dibagian kiri dekat pintu ada kamar mandi, jadi nanti mbak bisa mandi atau buang air disini. Diatas tempat tidur ada bel, jika mbak membutuhkan sesuatu atau jika pada keadaan darurat silahkan menekan bel. Selain itu diruangan ini tidak diperkenankan merokok dan mohon bantuananya untuk menjaga kebersihan ruangan untuk kenyamanan bersama. Bagaimana ada yang ingin ditanyakan ?”
Pasien                    :”tidak ada sus, sudah cukup jelas”
Perawat 2                      :”baiklah kalau begitu mbak istirahat dulu, nanti 10 menit lagi dokter akan kesini untuk memeriksa keadaan mbak
Pasien                    :”iya sus, terima kasih”
Perawat 2                      ;”sama-sama mbak, terima kasih atas kerjasamanya. Saya permisi dulu ya mbak?”
Pasien                    :”iya sus”  

Tiba-tiba datanglah seorang diri sahabat dari Rosita yang bernama Brynda,untuk menjenguk Rosita .

Teman                   :  “assalamuallaikum Rosita ?”
Pasien                    : “waalaikumsallam iya, hallo Brynda sejak kapan kamu disini?”
Teman                   : “baru saja aku datang. Bagaimana keadaanmu sekarang, apakah masih pusing dan bagaimana luka di kaki kirimu?”
Pasien                    : “alhamdulillahpusingnya sudah tidak sedangkan luka di kakiku sudah memerah dan segera cepat sembuh.”
Teman                   : “oh yaudah alhamdulillah, bagaimana kalau kita bahas tentang tugas kuliah ? Sudah beberapa hari kamu tidak masuk? Banyak sekali tugas yang telah diberikan oleh dosen.
Pasien                    : iya aku sudah tau dari grup, tetapi banyak yang kurang jelas.
Teman                   : lebih baik kamu istirahat dulu dan jangan banyak pikiran.
Supaya penyakitmu tidak bertambah parah.”
Pasien                    : “iya makasih Brynda. O iya silahkan dimakan dan diminum hidangan yang ada di meja.”
Teman                   : “iya makasih Ros, tapi saya harus cepat-cepat  pulang karena dituggu orang tua dirumah. Pamit dulu ya Ros, Assalamualaikum.”
Pasien                    : “ Sama-sama iya hati-hati di jalan ya Brynda “

 Setelah 10 menit kemudian dokter visite memeriksa pasien Rosita. Setelah selesai diperiksa  Perawat Astriamenyampaikan: kemungkinan penyakit pasien, perkiraan lama pasien dirawat, intervensi keperawatan/medis yang biasa dilakukan di ruangan, biaya perawatan,
Perawat 3                      :”selamat siangmbak Rosita?”
Pasien                    :”selamat siang sus”
Perawat 3                      :”bagaimana perasaan mbak setelah diperiksa dokter?”
Pasien                    :”baik sus, pusingnya sedikit berkurang”
Perawat 3                      :” oh gitu ya mbak. Baik mbak Rosita disini saya akan menyampaikan kemungkinan penyakit mbak yaitu Diabetes Melitus, perkiraan perawatan mbak diruangan ini selama 1 minggu, kemudian untuk tindakan yang biasanya dilakukan untuk pasien seperti kondisi mbak adalah rawat luka karena luka dikaki mbak apabila tidak dirawat akan semakin parah dan sulit sembuh. Untuk biaya keperawatan dan lain-lain seperti obat dan alat nanti akan direkap diruangan dan diserahkan ke keluarga mbak untuk dilunasi, bagaimana mbak Rosita, apakah sudah jelas?”
Pasien                    :”iya sus sudah cukup jelas”
Perawat 3              :”baik mbak Rosita, selain saya nanti juga ada perawat Esti yang akan merawat bapak selama diruangan ini. Untuk perawat Esti nanti akan merawat mbak pada dinas sore, nanti akan saya perkenalkan ya mbak
Pasien                    :”iya sus”
Perawat 3                      :”baik mbak Rosita, silahkan istirahat kembali, dan terima kasih atas kerjasamanya”
Pasien                    :”baik sus”

 Sebelum dinas sore dimulai, Perawat 3 merencanakan dan mendelegasikan tindakan keperawatan kepada Perawat 4 untuk dinas siang.

 Setelah 6 hari dirawat pasien Rosita diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik. Untuk itu Kepala Ruangan beserta TIM di Ruang Melati akan melakukan tindakan Discharge Planning.
 
Tahap Persiapan di ruang Kepala Ruangan

 Kepala Ruangan    :”selamat pagi rekan-rekan, agenda kita pagi hari ini untuk pasien Rosita adalah melakukan Discharge Planning karena kondisi pasien sudah membaik dan memungkinkan untuk perawatan dirumah, Bagaimana persiapan Perawat Esti dari pasien Rosita?”
Perawat 4                      :”baik, untuk persiapan discharge planning pada pasien Rosita sudah siap. Status pasien dan format discharge planning sudah dipersiapkan.
Untuk masalah pada pasien saat ini adalah luka pada kaki sebelah kiri pasien yang memungkinkan untuk kambuh kembali sehingga perlu diinformasikan kepada pasien dan keluraga mengenai diet, tempat kontrol, cara perawatan kaki dirumah, dan tanda-tanda terjadi kekambuhan dan kegawatan pada pasien”
Kepala Ruangan    :”baik, terima kasih untuk Perawat Esti. Untuk coba berkas-berkas nya saya periksa dulu”
Perawat 4                      :”baik mbak ini berkas-berkas nya beserta format discharge planningnya”

Setelah Kepala Ruangan memeriksa kelengkapan berkas, Kepala Ruangan beserta TIM ke ruangan pasien untuk melakukan discharge planning

 Tahap pelaksanaan

 Kepala Ruangan    :”selamat pagi mbak Rosita, bagaimana kabar mbak hari ini?”
Pasien                    :”selamat pagi mbak. Alhamdulillah semakin baik”
K
epala Ruangan    :”alhamdulilah, hari ini ada kabar gembira untuk mbak. Jadi hari ini mbak diperbolehkan untuk pulang. Namun sebelum pulang keluarga harus mengurus administrasi”
Pasien                    :”mohon maaf mbak untuk administrasinya sudah diurus semua, ini berkas-berkas nya”
Kepala Ruangan    :”o.. baik.Bagus sekali kalau begitu. Namun ada satu hal lagi yang perlu dilakukan terkait dengan kepulangan mbak. Ini nanti suster Ri’ayah dan Esti akan menyampaikan hal-hal yang terkait dengan perawatan mbak dirumah, bagaimana apakah mbak bersedia?”
Pasien                    :”iya mbak, boleh. Silahkan”
Perawat 4                      :”baik mbak disini saya akan menyampaikan beberapa hal, yaitu yang pertama :
1.     Mbak harus mematuhui diet yang sudah ditetapkan yaitu rendah lemak, rendah glukosa, tinggi ini untuk mengendalikan lemak darah, gula darah dan kolesterol. (beras merah, hindari asin, jeroan, masakan bersantan, dan olah raga yang teratur)

2.     tanda-tanda hipoglikemi (kadar gula darah turun) seperti mengantuk, binggung, lemas, keringat dingin, mual muntah maka mbak harus segera mencari bantuan untuk segera ke yankes.

3.     perawatan kaki dan mencegah luka baru seperti tidak memakai sepatu yang sempit harus memakai alas kaki, hindari kulit yang lembab.

4.     Jaga luka tetap bersih dan kering

5.     Hindari penekanan yang lama pada kaki yang luka

6.     tetap kontrol gula darah secara rutin

7.     jangan menghentikan terapi obat tanpa konsultasi dengan dokter

8.     Minum obat secara teratur

 Perawat 4                      :”bagaimana ada yang ditanyakan mbak ?”
Pasien                    :”tidak ada sus”
Perawat 4                      :”baik kalau tidak ada, kita lanjutkan ya mbak, selain yang disampaikan perawat Ri’ayah tadi hal ini juga perlu mbak dan keluarga ketahui, yaitu:

1.     cara perawatan kaki

Ø mbak sendiri atau bisa dibantu keluarga harus membersihkan kaki dengan sabun terutama disela-sela jari

Ø Potong kuku jari kaki mengikuti lekukkan jari kaki jangan memotong kuku berbentuk lurus pada tepinya karena dapat menyebabkan tekanan pada jari-jari yang berdekatan

Ø Hati-hati saat mengikir tepi kuku yang kasar untuk mencegah kerusakan kuku

Ø Hindari merendam kaki berlama-lama dan mengunakan air panas

Ø Gunakan pelembab untuk kulit yang kering

Ø   Pakai kaos kaki yang terawat dari bahan kualitas baik

Ø latihan kaki untuk mempertahankan sirkulasi

2.     mengenai alas kaki

Ø Hindari berjalan tanpa alas kaki

Ø Pakai  sepatu yang pas, tidak sempit

Ø Periksa sepatu dari benda asing setiap hari

Ø   Hindari memakai kaos kaki yang sempit

Ø Gunakan sepatu yang terbuat dari bahan yang menyerap

Ø   Ganti sepatu bila sudah rusak
 
Perawat 4                       :”bagaimana mbak sudah jelas?”
Pasien                            :”sudah sus”
Perawat 4                      :”coba mbak ulangi lagi”

Pasien menyampaikan kembali materi yang telah diajarkan dengan baik

Perawat 4             :”bagus sekali mbak Rosita, saya kira mbak cukup paham dengan apa yang disampaikan oleh perawat. Terima kasih atas kerjasamanya.”
Pasien                   :”iya sus, sama-sama”
Kepala Ruangan   :”baik mbak Rosita, saya kira semua sudah disampaikan dan mbak sudah paham. Sekarang mbak dan keluarga diperbolehkan untuk bersiap-siap meninggalkan ruangan ini. Dan kami mohon maaf apabila selama perawatan mbak disini ada yang kurang. Semoga mbak sehat selalu.”
Pasien                   :”iya mbak, tidak apa-apa. Terima kasih banyak”
Kepala Ruangan   :”iya mbak sama-sama. Selamat siang mbak”
Pasien                   :”selamat siang”

Kemudian Kepala Ruangan dan TIM kembali keruangan

Tahap penutup

 Kepala Ruangan   :”terima kasih atas kerjasama rekan-rekan semua, saya kira untuk kegiatan discharge planning pada siang hari ini cukup bagus, namun saya harap untuk kedepannya lebih ditingkatkan lagi untuk kenyamanan dan kepuasan pasien dan kelurga”
Perawat 2,3,4       :”baik mbak”.
Kepala ruangan    :”baik selamat bertugas kembali, dan tetap jaga diri dan semangat”
Perawat 2,3,4       :” baik mbak”